Perawatan Busi Motor, Jaga Performa Mesin Tetap Stabil

Posted on

Busi merupakan komponen motor yang mempunyai peran krusial. Komponen satu ini berfungsi menjaga performa mesin agar tetap stabil. Maka dari itu, penting untuk mengetahui perawatan busi motor.

Perawatan Busi Motor
iStock

Perawatan Busi Motor dengan Tepat

Bagi pemilik sepeda motor, menjadi prioritas utama untuk menjaga performa mesin tetap optimal. Sehingga harus memperhatikan berbagai hal seperti penggantian oli, pemeriksaan kondisi ban hingga bagian busi.

Dalam proses pembakaran mesin, busi akan berpengaruh terhadap kinerja motor secara keseluruhan. Sehingga perlu menjaganya agar tidak melemah yang bisa berpotensi menyebabkan kerusakan pada mesin lebih lanjut.

Berikut ini langkah perawatan busi motor yang tepat.

Periksa Ujung Elektroda

Periksa ujung elektroda untuk membantu identifikasi proses pembakaran berjalan. Apabila ujung dari kepala busi berwarna putih atau kehitaman, tandanya terdapat komponen busi yang telah aus. Karena untuk busi normal bisa melakukan proses pembakaran lebih optimal dan ujung elektroda berwarna abu-abu atau merah bata.

Bersihkan Kotoran di Ujung Elektroda

Proses pembakaran di busi akan menghasilkan kerak atau endapan karbon di ujung elektroda. Semprotkan cairan non-metal untuk membersihkannya. Seperti brake cleaner, sehingga kerak karbon dapat hilang.

Sebaiknya menghindari penggunaan cairan bersifat abrasif terhadap karat atau mengamplasnya karena hal tersebut dapat mengikis permukaan dari plating atau elektroda busi.

Periksa Keausan Elektroda

Bentuk elektroda yang masih kotak menandakan busi dalam kondisi baik. Bagian tersebut paling cepat terkikis akibat panas yang timbul dari percikan api ketika terjadi pembakaran di ruang bakar.

Ganti dengan Busi Baru dan Original

Agar kinerja mesin tetap optimal, secara berkala lakukan penggantian busi. Penggantian yang ideal sesuai buku pedoman pemilik sepeda motor setiap 12 km atau 12 bulan, namun hal tersebut juga disesuaikan dengan kondisi busi.

Channel YouTube KTC 02 melakukan uji coba pada busi baru dan lama. Saat dilakukan tes, untuk busi lama stabil dan apinya terlihat gak putus-putus, di rpm tinggi api ujung elektrodanya muter. Hal ini menunjukkan busi dalam kondisi bagus meskipun busi lama.

Namun untuk busi baru tergolong jelek, saat dites bagus, namun ketika ditaruh di mesin terus terkena bensin dan dicoba miss fire, harusnya di rpm 3000 api sabil, namun ini langsat atau putus-putus. Jadi, saat menggunakan busi harus hati-hati,  belilah yang original untuk mendapatkan kualitas terbaik.

Tanda-Tanda Busi Motor Lemah

Gejala busi motor yang mulai lemah dapat muncul bertahap. Apabila membiarkannya, maka bisa berdampak serius terhadap performa motor. Berikut tanda busi motor yang lemah:

Motor Susah Dinyalakan

Tanda paling umum dari busi yang lemah adalah sulit menyalakannya, terutama jika mesin dalam keadaan dingin. Busi yang lemah atau kotor tak bisa menyuplai percikan api untuk memulai proses pembakaran. Hal tersebut membuat motor harus melalui beberapa kali percobaan supaya dapat hidup.

Mesin Brebet atau Tak Stabil

Busi melemah ditandai dengan mesin yang tak stabil. Secara konsisten tak mampu menghasilkan percikan api, campuran bahan bakar dan udara yang ada di dalam ruang bakar tak bisa terbakar dengan sempurna. Hal tersebut membuat motor kehilangan tenaga ketika sedang melaju, terutama pada putaran mesin rendah.

Kondisi motor brebet ini dapat membahayakan pengendara karena mesin merespon lambat dan dapat mengganggu kontrol ketika berkendara.

Performa Mesin Menurun

Tanda-tanda busi melemah berikutnya adalah berdampak pada penurunan performa mesin secara langsung dan menyeluruh. Akselerasi melambat, tenaga motor berkurang hingga motor terasa berat ketika dikendarai. Hal tersebut terjadi karena busi tak berfungsi maksimal saat membakar campuran bahan bakar dan juga udara di ruang bakar. Oleh karena itu, periksa kondisi busi dengan segera.

Konsumsi Bahan Bakar Meningkat

Busi motor yang lemah akan membuatnya tak mampu lagi membakar bahan bakar secara efisien. Ini mengakibatkan mesin motor membutuhkan bahan bakar lebih banyak, namun tenaga yang dihasilkan sama.

Pemakaian bahan bakar yang boros akan mengakibatkan biaya operasional meningkat. Hal ini tentu sangat merugikan karena konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, padahal performa motor menurun.

Perawatan dan penggantian busi motor secara berkala dapat menjaga performa motor tetap stabil. Selain itu, konsumsi bahan bakar irit dan dapat meminimalisir kerusakan mesin. Maka dari itu, jangan mengabaikan kesehatan komponen satu ini supaya mesin bekerja optimal. /nen