Cara Mengukur Tekanan Udara Ban Motor, Gunakan Alat Ini

Posted on

Salah satu komponen penting kendaraan untuk dapat beroperasi adalah ban, tak terkecuali motor. Tekanan udara ban motor harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi performa dan keselamatan berkendara. Lantas, bagaimana cara mengukur tekanan angin ban motor dengan benar? Ikuti pembahasan ini selengkapnya.

Cara Mengukur Tekanan Udara Ban Motor, Gunakan Alat Ini
Pixabay

Cara Mengukur Tekanan Udara Ban Motor

Tekanan udara pada ban motor berbeda-beda untuk setiap jenis motor. Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti ukuran ban hingga jenis sepeda motornya.

Jika tekanan angin pada ban tak sesuai, maka dapat mengakibatkan timbulnya beberapa masalah. Seperti ban menjadi cepat aus sehingga membuat umur pakai ban semakin berkurang.

Kemudian cengkraman ban menjadi berkurang yang dapat berpengaruh pada traksi dan stabilitas sepeda motor ketika dikendarai. Akibat tekanan angin ban terlalu kempes berikutnya adalah risiko kecelakaan yang meningkat. Sebab, keseimbangan motor berisiko mengalami gangguan. Bahkan dapat berpengaruh pada efisiensi bahan bakar.

Berikut ini cara mengukur tekanan udara ban motor yang benar.

Gunakan Alat Ukur Tire Pressure

Alat yang dapat digunakan untuk mengukur tekanan angin ban motor adalah tyre pressure. Terdapat beberapa jenis type pressure, yakni tipe mekanik, digital dan analog. Ketiganya memiliki perbedaan yang terletak pada hasil tekanan udara yang dihasilkan.

Langkah menggunakan alat ini adalah:

  1. Buka tutup pentil roda
  2. Masukkan ujung tipe pressure ke dalam pentil ban
  3. Untuk membaca ukuran tekanan angin bisa dibaca pada alat tersebut.

Ukuran Tekanan Angin yang Ideal 

Ban motor umumnya memiliki perbedaan bentuk, yakni bagian belakang lebih besar karena berfungsi sebagai penggerak motor. Jika memiliki muatan, maka akan bertumpu pada ban belakang. Kemudian agar mudah dan terasa ringan dikendalikan, maka tekanan ban depan tak membutuhkan ukuran dan tekanan udara yang besar.

Untuk motor sport tekanan angin ban depan berkisar 32 psi – 34 psi, sedangkan untuk ban belakang 39 psi – 41 psi. Lalu untuk tekanan motor bebek, ban depan berada di angka 29 psi – 30 psi dan tekanan ban belakang 31 psi – 33 psi.

Tekanan angin motor matic untuk ban bagian depan yakni 29 psi dan ban belakang 33 psi – 36 psi. Terakhir, jenis motor trail sebaiknya untuk tekanan angin ban baik roda depan maupun belakang berada di angka 22 psi hingga 25 psi.

Channel YouTube Roda Gembrira mereview penggunakan motor dengan tekanan angin ban yang pas menjadi terasa nyaman. Untuk motor matic yang menggunakan tekanan angin 22 psi pada roda depan dan roda belakang 36 psi (sesuai rekomendasi produsen motor) terasa nyaman dan empuk. Ketika melaju di jalan aspal tarikannya lebih empuk dan mulus.

Gunakan Nitrogen

Daripada angin biasa, nitrogen dinilai lebih baik. Sebab, nitrogen mempunyai stabilitas lebih baik dan tahan suhu yang lebih tinggi.

Tekanan angin tersebut akan bertahan lebih lama, sehingga membuat nitrogen cocok untuk perjalanan jauh. Supaya lebih maksimal, gunakan full nitrogen namun kuras angin ban motor terlebih dahulu.

Manfaat Menjaga Tekanan Udara Ban Motor Secara Optimal

Tekanan ban motor yang optimal memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai berikut:

  • Tekanan angin yang pas pada ban kendaraan dapat menjamin usia pakai agar dapat digunakan lebih lama.
  • Menjaga keseimbangan motor pada saat menggunakannya.
  • Keselamatan berkendara lebih terjaga apabila selalu memantau tekanan angin ban kendaraan.
  • Memberikan efisiensi penggunaan bahan bakar.

Pemeriksaan tekanan udara ban motor dapat dilakukan secara mandiri atau dengan mengunjungi bengkel terpercaya. Sebaiknya melakukan pemeriksaan tekanan angin pada ban secara berkala, setiap dua bulan sekali. Akan tetapi jika sebelum dua bulan keadaan tekanan ban telah berkurang, maka bisa segera menambahkan sesuai kebutuhan. /nen