Sistem kelistrikan sepeda motor merupakan salah satu komponen yang memerlukan perawatan rutin. Pasalnya, jika komponen kelistrikan sepeda motor mengalami kerusakan, maka fungsi kendaraan dapat terganggu, bahkan tidak dapat dinyalakan. Untuk merawatnya dengan baik, penting untuk mengetahui beberapa komponen penting kelistrikan sepeda motor.

Sistem Kelistrikan Sepeda Motor yang Memerlukan Perawatan Rutin
Komponen kelistrikan pada kendaraan bermotor terdiri dari beberapa bagian seperti baterai, kabel, spul, penyearah arus, dan lain-lain. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang saling berkaitan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola komponen kelistrikan sepeda motor dengan baik, agar kendaraan dapat berfungsi secara optimal.
Aki Motor
Secara umum, aki berperan untuk menyimpan energi listrik di dalam kendaraan. Keberadaan aki yang terawat dengan baik memungkinkan kendaraan dapat dinyalakan dengan mudah.
Dalam hal ini, pastikan untuk selalu mengecek baterai secara berkala, termasuk voltasenya. Jika voltase baterai lemah atau di bawah standar, segera isi daya agar masalahnya tidak bertambah parah.
Kemudian, jika sudah tidak dapat menyimpan arus listrik lagi, segera ganti aki. Untuk aki basah, pastikan air aki masih dalam batas volume indikator.
Spul Motor
Spul merupakan sistem kelistrikan sepeda motor yang dapat menghasilkan energi listrik untuk diteruskan sebagai tenaga baterai. Keberadaan spul memungkinkan semua kebutuhan kelistrikan sepeda motor dapat terpenuhi.
Bila komponen spul berfungsi dengan baik, lampu dapat menyala dan klakson kendaraan dapat berbunyi nyaring. Dalam hal ini, perawatan spul dilakukan dengan menjaga suhu mesin agar tidak terlalu tinggi.
Selain itu, pastikan untuk mengganti oli secara berkala agar suhu kendaraan tetap stabil. Kemudian, perhatikan fungsi pendinginan pada motor, agar bekerja secara optimal.
Rectifier Motor
Komponen ini memiliki pengaruh yang besar terhadap aki. Hal ini dikarenakan komponen ini berfungsi untuk menstabilkan arus listrik pada motor. Bila spul mengalami gangguan, arus yang dihasilkan terlalu kecil sehingga mengakibatkan aki menjadi habis.
Sementara itu, bila sistem kelistrikan sepeda motor ini memiliki arus yang besar, kendaraan berisiko mengalami overcharging. Oleh karena itu, bila rectifier menunjukkan tanda-tanda kerusakan seperti lampu yang sering padam, segera ganti komponen tersebut, agar kerusakan tidak bertambah parah.
Bersumber dari kanal YouTube TheMotorcycleMD, rectifier yang bermasalah ditandai dengan aki kendaraan yang sering mati, padahal sudah tiga atau empat kali diganti. Jika hal ini terjadi, pastikan tegangannya naik hingga 15,5 volt. Akan tetapi, apabila tegangannya di atas 16 atau 17 volt, berarti ada masalah pada regulator rectifier. Dalam hal ini, rectifier tidak dapat mengatur tegangan sehingga aki mengalami overcharge. Akibatnya, aki cepat rusak, meleleh, atau bahkan meledak. Masalah ini dapat diatasi dengan mengganti rectifier dan mengecek sambungan kabel dari stator ke rectifier. Sambungan yang longgar dapat menimbulkan panas berlebih yang dapat melelehkan konektor.
Busi Motor
Busi merupakan salah satu komponen penting yang memerlukan perawatan rutin. Dalam hal ini, perhatikan masalah pada komponen busi, seperti keausan, kerusakan, atau kotoran.
Kerusakan pada komponen busi dapat membuat kendaraan sulit dinyalakan. Beberapa cara merawat busi adalah dengan memeriksa elektrodanya, termasuk membersihkan komponennya jika terdapat endapan karbon di ujungnya.
Kerusakan pada komponen busi juga menimbulkan beberapa masalah yang dapat dikenali. Misalnya, sepeda motor sering berhenti, boros bahan bakar, dan mesin tidak seimbang.
Sistem kelistrikan sepeda motor merupakan salah satu komponen yang memerlukan perawatan rutin. Dalam hal ini, lakukan pengecekan terhadap beberapa komponen penting pada kendaraan seperti koil, busi, penyearah arus, dan aki. /Amel